Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertumpu pada kuesioner dan protokol wawancara.[1] Butuh bantuan menyelesaikan skripsi/tesis anda? Mungkin kami bisa membantu, cek layanan kami disini ” jasa tesis kedokteran ” . Hal-hal yang perlu dipikirkan ketika merancang penelitian menggunakan metode survei:

- Apakah tujuan penelitian yang akan dilakukan?
- Siapa populasi targetnya?
- Apakah akan menggunakan desain cross-sectional atau longitudinal?
- Apa metode sampling yang akan dipakai?
- Seberapa banyak sampel penelitiannya?
- Apakah akan menggunakan instrumen pengumpulan data yang sudah ada atau harus menyusun yang baru?
- Apakah akan menggunakan kuesioner atau melakukan wawancara?
- Metode pengumpulan data apakah yang akan digunakan? Apakah tatap muka langsung, melalui telepon, melalui surat, atau menggunakan aplikasi internet?
- Siapa yang akan mengumpulkan data survei? Bagaimana melatih mereka?
- Kapan dan berapa lama survei akan dilaksanakan?
Cara Melakukan Wawancara Penelitian yang Efektif:[1]
- Pastikan pewawancara sudah terlatih.
- Pelajari dulu latar belakang orang yang akan diwawancarai sebelum memulai wawancara.
- Hargailah perbedaan budaya yang mungkin ditemui.
- Lakukan wawancara di tempat yang relatif tenang dan nyaman.
- Terangkan tujuan wawancara sebelum mulai.
- Tumbuhkan rasa saling percaya selama wawancara berlangsung.
- Sampaikan bagaimana kerahasiaan wawancara akan dijaga.
- Protokol wawancara harus dipatuhi, mengacu pada saat pelatihan juga, jangan berimprovisasi.
- Bersikaplah penuh empati namun netral terhadap jawaban yang diperoleh.
- Tetap waspada dan mengamati jalannya wawancara dan lokasi sekitar.
- Jadilah pendengar yang baik, jangan malah jadi lebih banyak berbicara dibandingkan yang diwawancarai.
- Pastikan subyek memahami pertanyaan yang disampaikan.
- Jangan terburu-buru, berikan waktu yang cukup bagi subyek untuk menjawab.
- Kendalikan topik pembicaraan selama wawancara, pastikan mampu mengembalikan ke tujuan wawancara ketika pembicaraan mulai melenceng.
- Gunakan pertanyaan pembuka dan pertanyaan konfirmasi untuk memperoleh klarifikasi, detail, atau penjelasan mengenai suatu hal yang spesifik atau sensitif.
- Tunjukkan respek pada subyek yang telah meluangkan waktunya yang berharga.
- Jika memungkinkan buatlah rekaman seluruh wawancara.
- Sesekali buatlah catatan.
- Segera setelah wawancara selesai, lengkapi catatan anda dan rekam beberapa hasil pengamatan yang belum tersampaikan.
Prinsip Menyusun Kuesioner:[1]
- Tuliskan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian.
- Tuliskan pertanyaan yang sesuai dengan karakteristik responden.
- Buatlah pertanyaan yang singkat dan sederhana.
- Hindari membuat pertanyaan yang menjebak atau mengarahkan responden untuk menyampaikan jawaban tertentu.
- Jangan menanyakan mengenai dua hal yang berbeda dalam satu pertanyaan.
- Jangan menggunakan pertanyaan negasi untuk hal yang bersifat negatif (double-negatives).
- Pastikan memilih menggunakan pertanyaan terbuka maupun pertanyaan tertutup dengan tepat.
- Pastikan semua opsi sudah tercantum pada pertanyaan tertutup dan tidak ada jawaban yang tumpang tindih.
- Pertimbangkan untuk menggunakan berbagai macam variasi pilihan jawaban pada pertanyaan tertutup, terutama untuk pertanyaan yang relatif sama dalam jumlah banyak agar tidak membosankan.
- Gunakan lebih dari satu pertanyaan untuk mengukur suatu konstruk yang abstrak dan rumit.
- Pastikan kuesioner mudah digunakan sejak awal hingga selesai.
- Selalu uji coba kuesioner beberapa kali hingga dirasa layak digunakan ke responden yang sebenarnya.